Senin, 19 Maret 2012

STRATIGRAFI CEKUNGAN ASRI ( SOUTH EAST SUMATERA )


Stratigrafi Cekungan Asri merupakan bagian dari Cekungan Laut Jawa Barat. Urutan  stratigrafi Cekungan Asri dari umur tertua sampai termuda menurut Pertamina BPPKA, 1996 adalah sebagai berikut :

1.  Batuan Dasar / Basement

Batuan dasar dari Cekungan Laut Jawa Barat   tersusun dari batuan Pra-Tersier yang terdiri dari batuan  beku berkomposisi asam (granite/granodiorite) dan batuan metamorf berderajat rendah (low grade) berupa sekis, marmer dan kuarsit.

2.  Formasi Banuwati

Formasi  Banuwati  terbentuk  pada  Kala Eosen  sampai  Oligosen  Awal.  Fasies pertama yang  diendapakan pada formasi ini adalah alluvial fan fanglomerat yang terdiri dari konglomerat,  batupasir berbutir sedang sampai kasar yang berhubungan dengan basin margin fault. Fasies ini  ditemukan di bagian timur                                                                                                                        
Fasies kedua yang diendapkan pada formasi ini adalah  fasies batupasir fluviatile dan serpih  yang onlap pada fasies alluvial fan. Fasies ini diinterpretasikan sebagai endapan braided alluvial plain pada bagian barat cekungan.

Fasies  ketiga  yang  diendapkan  pada  formasi  ini  adalah  fasies  lacustrine transgresif  dalam, yang tersusun atas serpih hitam yang menutupi seluruh area di Cekungan Asri dan Sunda.  Serpih ini berwarna hitam, yang menunjukkan kondisi pengendapan yang anoxic. Kombinasi antara lingkungan yang anoxic dan besar butir yang halus dari serpih menyebabkan material organik dapat terawetkan dengan baik sehingga fasies ini menjadi source rock yang sangat baik di Cekungan Asri.


3.  Formasi Talang Akar

Formasi Talang Akar dibagi menjadi dua anggota, yaitu :

a. Anggota Zelda

Anggota Zelda diendapkan secara tidak selaras diatas Formasi Banuwati. Anggota yang diendapkan pada Kala Oligosen Tengah sampai Oligosen Akhir ini secara  umum  tersusun  atas  sedimen  non  marine,yaitu batupasir  interbeded fluviatile, mudstone yang tebal, batulanau, dan lapisan batubara tipis. Litologi yang dominan adalah kuarsa arenit yang berbutir kasar sampai konglomerat yang diendapkan pada braided  stream, multistory channel dan point bar system dan shallow lacustrine.



b. Anggota Gita

Anggota Gita  diendapkan  selaras  di  atas  Anggota  Zelda.  Anggota  ini tersusun  atas                          batupasir  interbedded,  mudstone,  serpih,  batubara,  perselingan batupasir dan batulanau, perselingan batulanau dan batulempung dengan sisipan batubara dan batugamping. Sedimen ini diendapkan menerus hampir di seluruh cekungan. Anggota ini berumur Oligosen Akhir Miosen Awal dan diendapkan pada lingkungan fluvio-deltaic.
4.  Formasi Baturaja

     Pada awal Miosen terjadi transgresi yang menenggelamkan lower delta plain dan membentuk endapan batugamping neritik tengah laut yaitu Formasi Baturaja. Formasi Baturaja  diendapkan  selaras  di  atas  Formasi  Talang  Akar.  Formasi  Baturaja  ini tersusun atas batupasir laut dangkal, mudstone dan secara local dijumpai batugamping yang berkembang baik.
5.  Formasi Gumai

Formasi Gumai diendapkan selaras di atas Formasi Baturaja. Formasi ini dicirikan oleh  serpih   berwarna  abu-abu  yang  terbentuk  pada  saat  terjadinya  kenaikan maksimum dari relative sea  level. Ketebalan maksimum formasi ini adalah 152.4 meter.
6.  Formasi Air Benakat

Berkurangnnya kedalaman air pada Kala Miosen menghasilkan endapan tebal batupasir glaukonit yang termasuk dalam Formasi Air Benakat. Formasi ini tersusun atas  serpih,   batugamping,   dan  batupasir  dengan  lingkungan  pengendapan  laut dangkal.
7.  Formasi Cisubuh

Formasi ini terdiri dari lempung marine, lapisan tipis batupasir dan siltstone yang terbentuk pada Miosen Akhir sampai Pliosen.dalam yang  memanjang  dimana  diendapkan  serpih  Banuwati  didalamnya.  Pada proses  selanjutnya, sesar di sebalah timur cekungan lebih dominan dibandingkan sesar disebelah barat cekungan yang menyebabkan ekstensi terjadi secara cepat dan sudut yang tinggi (high angel). Hal  ini merubah cekungan dari graben simetris menjadi half-graben style.

Tidak ada komentar: