Pada pekerjaan-pekerjaan rekayasa seperti perencanaan jalan raya, jalan kereta api, saluran irigasi, lapangan udara, dll, sangat dibutuhkan bentuk profil atau tampang pada arah tertentu untuk perencanaan kemiringan sumbu proyek, hitungan volume galian atau timbunan tanah, dan lain-lain.
Pengukuran profil dibedakan atas profil memanjang searah dengan sumbu proyek dan profil melintang dengan arah memotong tegak lurus sumbu proyek pada interval jarak tertentu.
Penampang memanjang adalah irisan tegak pada lapangan dengan mengukur jarak dan beda tinggi titik-titik di atas permukaan bumi. Profil memanjang digunakan untuk melakukan pengukuran yang jaraknya jauh, sehingga dikerjakan secara bertahap beberapa kali. Karena panjangnya sangat besar, skala vertical yang digunakan dibuat berbeda dengan skala horisontalnya. Cara pengukuran penampang memanjang sama dengan cara pengukuran secara berantai. Penampang memanjang digunakan untuk pekerjaan membuat trace-trace jalan kereta api, jalan raya, saluran air, pipa air minum, dsb.
Tiap-tiap titik yang berurutan dan di bedakan pembacaan rambu.
Dh A-1 = b1 – m1 (beda tinggi antara A dan 1)
Dh 1 – 2 = b2 – m2
Dh 2 – 3 = b3 – m3
Dh 3 – B = b4 – m4 +
Dh A - B = å bi - å mi
Atau dapat ditulis :
Beda tinggi = å Bacaan belakang - å bacaan muka
Setelah data pengukuran diolah dan ketinggian semua titik stasiun telah diketahui di atas bidang referensi serta jarak-jaraknya, maka profil memanjang dapat digambarkan. Bidang referensi terdekat yang dijadikan dasar penggambaran semua titik ditentukan dahulu, kemudian digambar di atas kertas milimeter. Posisi mendatar (sumbu X) untuk jarak horizontal antartitik dengan skala yang telah ditentukan (misal 1:1000) dan ke arah tegak (sumbu Y) untuk ketinggian dengan skala yang 10x skala horizontal (misal 1:100). Kemudian dari gambar ketinggian titik-titik tersebut dihubungkan secara berurutan sehingga membentuk garis profil memanjang.
Di bawah garis referensi biasanya dibuat kolom-kolom tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam perhitungan selanjutnya. Dalam gambar profil inilah kemudian ditentukan ketinggian dan kemiringan sumbu proyek, sehingga dapat dihitung selisih tinggi antara permukaan tanah asli dan sumbu proyek di setiap titik stasiun yang merupakan dalamnya penggalian atau tinggi penimbunan di titik-titik tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar