Struktur
yang dapat diamati di Lembar Samarinda berupa lipatan antiklinorium dan sesar,
lipatan umumnya berarah Timurlaut- Baratdaya, dengan sayap lebih curam di
bagian Tenggara. Formasi Pamaluan, Berbuluh dan Balikpapan sebagian terlipat
kuat dengan kemiringan antara 40º - 75º. Batuan yang lebih muda seperti Formasi
Kampungbaru pada umumnya terlipat lemah. Di daerah ini terdapat tiga jenis
sesar yaitu sesar naik, sesar turun, dan sesar mendatar. Sesar naik diduga
terjadi pada Miosen Akhir yang kemudian terpotong oleh sesar mendatar yang
terjadi kemudian. Sesar turun terjadi pada kala Pliosen. Di daerah Embalut
terdapat lipatan yang membentuk antiklin maupun sinklin
Sumberdaya
mineral dan energi yang potensi di Lembar Samarinda berupa minyak dan gas bumi
serta batubara, terdapat di Sangasanga, Muarabadak dan Tanjung Selatan ,
sedangkan batubara terdapat di Loahaur, Loabukit dan Sebuluh. Semuanya di tepi
S. Mahakam.
Struktur geologi regional dan tektonika yang berkembang di sekitar
daerah penyelidikan adalah berupa perlipatan, sesar dan kelurusan berarah Baratdaya-Timurlaut dan Baratlaut-Tenggara.
Struktur perlipatan berupa antiklin dan sinklin dengan sumbu yang
relatif sejajar dengan pola struktur regional yakni Baratdaya-Timurlaut,
sayap-sayap struktur antiklin dan sinklin umumnya membentang asimetris dengan
sudut kemiringan yang landai hingga curam. Secara setempat ujung-ujung sumbu
struktur perlipatan tersebut, sebagian ada yang menunjam, terpotong oleh
struktur sesar atau tertimbun batuan lain.
Struktur antiklin dan sinklin sebagian besar melipat batu-batuan sedimen
berumur Tersier dan menyingkapkan batuan malihan dan sedimen yang berumur jauh
lebih tua.
Beberapa batuan sedimen Tersier pembawa batubara yang ikut terlipat,
juga menyingkapkan atau mendekatkan lapisan batubara ke permukaan bumi.
Struktur sesar umumnya membentuk sesar normal, sesar geser dan sesar naik,
dengan pola berarah Baratlaut-Tenggara dan Baratdaya-Timur laut.
Struktur sesar yang nampak saat ini umumnya mengoyak batuan-batuan sedimen
berumur Tersier dan Pra-Tersier.
Struktur ini kemungkinan yang menyebabkan terjadinya proses intrusi yang
menghasilkan mineralisasi, atau mengubah karakteristik lapisan batubara.
Kelurusan-kelurusan yang terbentuk, diperkirakan
merupakan jejak atau indikasi struktur sesar dan kekar dengan pola yang searah
struktur umum regional. Kelurusan ini
umumnya menoreh batuan-batuan berumur Tersier dan Pra-Tersier.
Mengingat litologi di daerah ini didominasi oleh batuan yang berumur Tersier,
diduga kehadiran sesar, perlipatan dan kelurusan yang terlihat sekarang,
berhubungan erat dengan kegiatan tektonik pada Zaman Tersier atau Intra Miosen.
Secara regional kegiatan tektonik di daerah ini dimulai sejak Mesozoikum
hingga Tersier seiring dengan terbentuknya urutan stratigrafi dari litologi formasi batuan yang terlihat
sekarang. (S. Supriatna, Sukardi, dan E.Rustandi, 1995)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar