Sabtu, 14 Juli 2012

Struktur Geologi Regional Cekungan Kutai



Struktur yang dapat diamati di Lembar Samarinda berupa lipatan antiklinorium dan sesar, lipatan umumnya berarah Timurlaut- Baratdaya, dengan sayap lebih curam di bagian Tenggara. Formasi Pamaluan, Berbuluh dan Balikpapan sebagian terlipat kuat dengan kemiringan antara 40º - 75º. Batuan yang lebih muda seperti Formasi Kampungbaru pada umumnya terlipat lemah. Di daerah ini terdapat tiga jenis sesar yaitu sesar naik, sesar turun, dan sesar mendatar. Sesar naik diduga terjadi pada Miosen Akhir yang kemudian terpotong oleh sesar mendatar yang terjadi kemudian. Sesar turun terjadi pada kala Pliosen. Di daerah Embalut terdapat lipatan yang membentuk antiklin maupun sinklin
Sumberdaya mineral dan energi yang potensi di Lembar Samarinda berupa minyak dan gas bumi serta batubara, terdapat di Sangasanga, Muarabadak dan Tanjung Selatan , sedangkan batubara terdapat di Loahaur, Loabukit dan Sebuluh. Semuanya di tepi S. Mahakam. 
Struktur geologi regional dan tektonika yang berkembang di sekitar daerah penyelidikan adalah berupa perlipatan, sesar dan kelurusan berarah Baratdaya-Timurlaut dan Baratlaut-Tenggara.
Struktur perlipatan berupa antiklin dan sinklin dengan sumbu yang relatif sejajar dengan pola struktur regional yakni Baratdaya-Timurlaut, sayap-sayap struktur antiklin dan sinklin umumnya membentang asimetris dengan sudut kemiringan yang landai hingga curam. Secara setempat ujung-ujung sumbu struktur perlipatan tersebut, sebagian ada yang menunjam, terpotong oleh struktur sesar atau tertimbun batuan lain.
Struktur antiklin dan sinklin sebagian besar melipat batu-batuan sedimen berumur Tersier dan menyingkapkan batuan malihan dan sedimen yang berumur jauh lebih tua.
Beberapa batuan sedimen Tersier pembawa batubara yang ikut terlipat, juga menyingkapkan atau mendekatkan lapisan batubara ke permukaan bumi.
Struktur sesar umumnya membentuk sesar normal, sesar geser dan sesar naik, dengan pola berarah Baratlaut-Tenggara dan Baratdaya-Timur laut.
Struktur sesar yang nampak saat ini umumnya mengoyak batuan-batuan sedimen berumur Tersier dan Pra-Tersier.
Struktur ini kemungkinan yang menyebabkan terjadinya proses intrusi yang menghasilkan mineralisasi, atau mengubah karakteristik lapisan batubara.
Kelurusan-kelurusan yang terbentuk, diperkirakan merupakan jejak atau indikasi struktur sesar dan kekar dengan pola yang searah struktur umum regional.  Kelurusan ini umumnya menoreh batuan-batuan berumur Tersier dan Pra-Tersier.
Mengingat litologi di daerah ini didominasi oleh batuan yang berumur Tersier, diduga kehadiran sesar, perlipatan dan kelurusan yang terlihat sekarang, berhubungan erat dengan kegiatan tektonik pada Zaman Tersier atau Intra Miosen.
Secara regional kegiatan tektonik di daerah ini dimulai sejak Mesozoikum hingga Tersier seiring dengan terbentuknya urutan stratigrafi  dari litologi formasi batuan yang terlihat sekarang. (S. Supriatna, Sukardi, dan E.Rustandi, 1995)

Tidak ada komentar: