Kalimantan merupakan
daerah yang memiliki tektonik yang kompleks. Adanya interaksi konvergen atau
kolisi antara 3 lempeng utama, yakni lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik
dan Lempeng Asia yang membentuk daerah Timur Kalimantan. Evolusi tektonik dari
Asia Tenggara dan sebagian Kalimantan yang aktif menjadi bahan perbincangan
antara ahli-ahli ilmu kebumian. Pada zaman Kapur Bawah, bagian dari continental
passive margin di daerah Barat daya Kalimantan, yang terbentuk sebagai
bagian dari lempeng Asia Tenggara yang dikenal sebagai Paparan Sunda. Pada zaman
Tersier, terjadi peristiwa interaksi konvergen yang menghasilkan beberapa
formasi akresi, pada daerah Kalimantan. Selama zaman Eosen, daerah Sulawesi
berada di bagian Timur kontinen dataran Sunda. Pada pertengahan Eosen, terjadi
interaksi konvergen ataupun kolisi antara lempeng utama, yaitu lempeng India
dan lempeng Asia yang mempengaruhi makin terbukanya busur belakang samudra,
Laut Sulawesi dan Selat Malaka. Cekungan Kutai merupakan salah satu cekungan
yang dihasilkan oleh perkembangan regangan cekungan yang besar pada daerah
Kalimantan. Pada Pra-Tersier, Pulau Kalimantan ini merupakan salah satu pusat
pengendapan, yang kemudian pada awal tersier terpisah menjadi 6 cekungan
sebagai berikut: Cekungan Barito yang terletak di Kalimantan Selatan, Cekungan
Kutai yang terletak di Kalimantan Timur, Cekungan Tarakan yang terletak di Timur
laut Kalimantan, Cekungan Sabah yang terletak di Utara Kalimantan, Cekungan
Sarawak yang terletak di Barat laut Kalimantan, Cekungan Melawai dan Ketungau yang
terletak di Kalimantan Tengah.
Lokasi tugas akhir, termasuk dalam
cekungan Kutai yang terdiri dari beberapa formasi batuan di antaranya adalah
Formasi Kampungbaru (Tpkb),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar